Selasa, 01 Januari 2008

I FeeL HappY aFteR LosT Her

Teringat ia pertama kali menyapaku di depan TO dengan seragam putih biru. Dengan senyuman yang terlihat ramah dan begitu hangat,"Hai... nama kamu sapa? kenalin nama saya Rani...". Sebutlah namanya Rani (nama samaran), karena saya tak enak hati untuk memberitahu nama sebenarnya.
"Oh iah... salam kenal namaku adHy...", kubalas senyumannya.
Waktu itu kami semakin akrab karena sering nomat bareng. Maklumlah, uang jajan kami waktu itu masih sangat minim, sehingga kami mesti janjian untuk nonton seminggu sekali dan harus antrian panjang dan bersaingan dengan para calo tiket yang sama tidak mau mengalahnya dengan kami untuk berebut tempat.
Sejalan waktu ternyata kami lulus di SMA yang sama. Dan sampai saat itu belum kulihat keegoisannya.

Kelas 2 SMA dia semakin akrab dengan saya karena kami sekelas dan sering berbagi cerita. Bisa dibilang kami sudah sahabatan. Baik buruknya kami sudah saling mengetahui. Jadi masih bisa memaklumi.

Di SMA dia sedikit dikucilkan oleh teman-temanku yang lainnya karena mereka merasa bahwa Rani adalah anak yang sangat egois. Terkadang Rani juga menjadi bahan olokan dan pembicaraan teman-teman kelasku. Saya tidak bisa ikut campur membela atau melarang mereka untuk melakukan itu, karena saya sama sekali belum merasakan yang teman kelasku rasakan.

Setelah lulus SMA, ternyata kami bernasib sama, yaitu sama-sama tak melanjutkan ke bangku kuliah. Bisa saja karena kami berdua belum beruntung atau memang kami ini tolol... hahaha...

Daripada menganggur 1 tahun, ada baiknya saya membuka sebuah usaha yang mungkin memang cocok dibidangku. Dengan modal dari saudaraku dan support dari sahabatku yang lain, akhirnya saya berhasil menjalankan sebuah usaha warnet. Tidak mudah ternyata usaha ini saya jalani seorang diri. Karena saya mesti menjadi seorang operator dimana saya harus bangun untuk membuka warnetku pukul setengah 8 hingga pukul 12 malam, bahkan kadang kala saya mesti begadang hingga pukul 2 dini hari.

Tiap hari pasti ada saja teman seperjuanganku di SMA dulu yang mampir di tempatku. Termasuk Rani.

Suatu hari ia melihatku tertidur di meja operator dengan kantong mata yang membengkak karena kurang tidur. Lalu ia menyapa dan membangunkanku,"adhy, kamu kenapa? ngantuk yah? tidur saja di kamar belakang, gak enak tau diliatin ma orang-orang"
"Mau gimana lagi? kalau saya tidur dibelakang gak ada yang jagain tempat ini donk", jawabku dengan nada yang lesu.
"Udah, kamu tenang aja, biar aku aja yang jagain, kalau kamu mau tidur yah tidur aja gih sana... ntar sakit loh"
"Yah udah baiklah... makasih yah", saya fikir dialah teman terbaik yang pernah kukenal selama ini, dapat mengerti apa yang saya rasakan, dan rela berkorban.
Setelah merasa cukup tidur, mataku terjaga dan kembali ke meja operator untuk mengecek keadaan.
"Makasih yah Rani... hari ini saya bisa jaga dengan tenang berkat kamu, tapi besok pasti kayak begini lagi",ku lemparkan senyuman dengan tatapan penuh terima kasih.
"Nyantai aja kali Di, kalau kamu mau, besok pagi aku bisa kesini lagi kok, biar kamu bisa tidur nyenyak sepuasnya gak perlu buka pagi-pagi lagi..."
"Wah... kamu serius?! makasih banyak yah kalau gitu... yah udah tolong yah besok pagi kamu kesini lagi... hehehe",wah... kufikir dialah sahabat yang tak tergantikan. Benar-benar bisa mengerti keadaanku... dalam fikiranku ternyata saya tak salah memilih teman.
Besok paginya dia benar-benar datang membuktikan ucapannya. Sayapun merasa sangat senang dan berterima kasih sekali kepadanya.
"Dhy... gini... kalau kamu mau, aku bisa kok tiap pagi datang kesini... saya sih yang jelasnya bisa On Line tiap hari aja dan Free dah seneng banget kok...", kata-katanya membuat hatiku seakan tak percaya akan ucapannya karena tak menyangka dia mau rela berkorban sebanyak itu.
"Kalau gak merepotkan kamu sih, yah terserah kamu aja, tapi saya gak enak juga kalau gak kasih kamu apa-apa", kufikir bisa juga kalau misalnya dia mau menggantikan saya jaga dipagi hari.
"Saya kan dah bilang gak papa... lagian saya ngerti keadaan pemasukan kamu kok sekarang ini... gak ngasih pun gak papa kok... saya ikhlas..."
"Yah udah terserah kamunya aja deh... besok kamu datang aja"
Seminggu sudah ia menggantikan saya dipagi hari dan saya merasa sangat tertolong dan memutuskan untuk membagi dua gajiku dengan dia di akhir bulan nanti. Tapi pagi itu ia langsung berkata,"Dhy... adakan bagi komisinya?", saya merasa sangat kaget mendengar ia berkata seperti itu. Kenapa tiba-tiba ia berubah haluan? bukankah dari awal ia berkata kalau dia ikhlas dan kemauannya sendiri?
Tapi kufikir tega juga diriku ini kalau gak kasih dia sesuatu. Yah sudahlah, memang itu sebuah kewajiban kok... orang kerja yah sudah tentu dapat komisi. Jadi kuputuskan untuk menerimanya bekerja di tempatku.

"Rani, kalau kamu BT jagain neh warnet, kamu bisa chatting kok dan masuk di chanel ini nanti saya kenalkan yah... atau kamu kenalan saja sendiri", sambil menunjukkan sebuah forum tempat berkumpul para operator warnet di makassar.

Sejalan waktu ia semakin akrab dengan orang-orang di chanel tersebut. Terkadang beberapa orang datang ke warnetku mencari Rani dan mengajaknya jalan. Fikirku dia bergaulnya hebat banget sudah akrab begitu dengan kurun waktu yang hanya 2 bulanan.

Tepat 4 bulan ia bekerja di warnetku, ia berkata ,"Dhy, kayaknya saya mau Off dulu deh. Soalnya nyokapku negur saya. Karena selama saya kerja disini saya gak pernah tinggal dirumah pada pagi hari, jadi saya putuskan untuk Off dulu".

"Loh kok tiba-tiba gitu sih? yah udah lah... terserah kamunya aja... inikan perkataan nyokap, gak boleh disepelehin. Yah udah, gak papa deh... tapi kamu bakalan masuk lagi kan?"
"Iah donk... tapi kayaknya dalam waktu yang cukup lama".
Kembali lagi keadaanku pada waktu 4 bulan yang lalu. Buka pada pagi hari dan tutup pada tengah malam. Karena BT, kubuka YM ku untuk chattingan dengan teman-temanku yang ada diluar kota. Tiba-tiba kulihat laporan kalau ID YM Rani aktif. Jadi kocoba untuk menyapanya. Fikirku kalau dia dilarang ma nyokapnya untuk keluar rumah pada pagi hari, kenapa pagi ini dia On Line? Kucoba menyapanya dan menanyainya dengan beberapa pertanyaan. Tapi statement yang ia lontarkan membuatku semakin tidak percaya dengan alasan mengapa ia Off dari warnetku. Beberapa waktu kemudian dia mengakui kalau dirinya keluar dari warnetku karena ia butuh duit. Saya mengakui kalau selama ini yang saya berikan sangatlah minim karena sejak awal saya sudah menjelaskan kalau pemasukanku sangat minim karena tergolong warnet baru. Tapi ia mengatakan kalau ia akan mengerti dengan semuanya. Tapi apa yang terjadi? dia rela membohongi saya karena uang, dia rela menjauhi saya demi uang, dia rela melupakan saya teman lamanya dan mendekati teman barunya hanya "DEMI UANG". Tak kusangka tingkahnya seburuk itu.

Padahal sudah kurecanakan kalau saya akan memberinya lebih di bulan berikutnya karena dia sudah sangat baik dengan saya. Dia... dia... bukan lagi sahabatku... dia lebih memilih uang dibandingkan ikatan seorang sahabat. Maukah anda berteman dengan orang seperti itu? Bayangkan seandainya pada saat itu anda berada diujung jurang dan hanya teman anda yang dapat menyelamatkan anda. Tapi teman anda pergi menghindari anda bahkan jauh dari anda karena jika dia menjauhi anda ia bisa mendapatkan apa yang dia inginkan.

Kalau teringat dengan sikap dia, bisa membuatku muak dengan kata-kata manisnya selama ini yang begitu aku percayai. Tak akan ku buat diriku menyesal untuk kedua kalinya. Kini saya merasa sangat senang dan bersyukur kalau Allah telah memperlihatkan dirinya yang sesungguhnya seperti apa sebelum saya mengenalnya makin dalam lagi. Dan saya akan semakin sakit karenanya........

2 komentar:

-dirGA- mengatakan...

Hohoho...

First of All, Happy New year doeloe!!

Sungguh KisaH yg mengHaruKan :|

I know who is d girl in that story...

Cuman... saia sempat bingung, kog

awalnya 'her' nni bnama Rani, tapi

di tengah2 criTA jadi Rina?!%#$

Xxxx mengatakan...

walah
komenku sama deh ama dirga
d depan kok namanya Rani
pas d tengah jadi Rina
!@#$%^&*()_+=-
trus jadi Rani lagi
abiz tuh jadi Rina lagi?????
gimana sih
kalo mo pake nama samaran
yg konsisten donk